Sejarah Berdiri SD Negeri Kaliwlingi 01

 

Pada bulan April 2021 ini, ada seorang guru yang mendapatkan kenaikan pangkat pengabdian Pembina Utama Muda golongan IV/c. Beliau adalah Bapak Sunarto,S.Pd.SD., yang telah memiliki masa kerja selama 32 tahun. Sebulan lagi beliau akan memasuki masa purna tugas sebagai guru di SD Negeri Kaliwlingi 01. Sebelum pensiun, saya memiliki ide untuk menuliskan dalam deskripsi tentang sejarah berdirinya sekolah ini. Sebagai sumber primer yang masih ada, dan mengetahui kronologi dan seluk beluk perjalanan sejarah sekolah ini, maka saya uraikan apa yang telah beliau tuliskan tentang perjalanan sekolah sejak berdiri hingga sekarang. Bagaimanapun sejarah tentang berdirinya sekolah sangat penting dan  dapat dijadikan referensi. Meskipun singkat, harapannya akan memiliki banyak manfaat.

SD Negeri Kaliwlingi 01 adalah salah satu Sekolah Dasar yang berada di wilayah Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini berdiri  tahun 1962. Awalnya sekolah berada di wilayah RT.02/RW.01. Kepala Sekolah  pertama bernama Bapak Sena mulai bertugas tahun 1962 – 1968. Beliau berasal dari Desa Sigambir. Kepala sekolah kedua menjabat pada tahun 1968- 1974, beliau bernama Bapak Umyatno, kebetulan juga berasal dari Desa Sigambir

Pada kisaran tahun 1973, gedung SD Negeri Kaliwlingi 01 porak-poranda akibat terkena angin Puting Beliung atau masyarakat biasa menyebutnya dengan angin Puyuh.  Pasca bencana tersebut, maka kegiatan belajar-mengajar dipindahkan ke rumah Bapak Takwan yang menjabat Kepala Desa pada saat itu. Desa Kaliwlingi mendapatkan bangunan gedung sekolah baru, sebagai pelaksanaan program SD Inpres tahun 1974. Pembangunan gedung selesai pada tahun 1975. Berdasarkan hasil kesepakatan dan rembug desa waktu itu, peserta didik dari SD Negeri Kaliwlingi 01 dipersilakan menggunakan gedung baru dan bergabung dengan peserta didik SD Negeri Kaliwlingi 02.

Kepala Sekolah ketiga bernama Bapak Sahari yang berasal dari Desa Tengki. Beliau menjabat pada tahun 1974 – 1979. Selanjutnya Kepala sekolah yang keempat adalah Bapak Sayat, berasal dari Desa Tengki, beliau menjabat sebagai kepala sekolah pada tahun 1979-2004.  Pada masa kepemimpinan Bapak Sayat pada kisaran tahun 1984, SD Negeri Kaliwlingi 01 mendapatkan bangunan baru, sejumlah 3 lokal. Lokasi bangunan berada di sebelah barat SD Inpres Kaliwlingi 02.

Pada bulan November  tahun 1985, peserta didik SD Negeri Kaliwlingi 01 mulai menempati gedung sekolah sendiri.  Bapak Sayat selaku kepala sekolah keempat, memasuki purna tugas pada tahun 2004. Selepas Bapak sayat pensiun terjadi kekosongan kepala sekolah. Untuk mengisi kekosongan tersebut, maka Bapak Wagino, S.Pd. mendapatkan surat tugas dari Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Brebes untuk mengampu. Beliau juga menjabat kepala SD Negeri Kaliwlingi 02. Tugas pengampuan Bapak Wagino,S.Pd. hanya berlangsung beberapa bulan saja, karena pada tahun 2004 Kepala Sekolah definitif yang bertugas di sekolah ini adalah Bapak Suwondo,A.Ma.Pd. Beliau bertugas di SD Negeri Kaliwlingi 01 kurang lebih selama kurun waktu 6 tahun sejak 2004-2010. Kepala sekolah yang keenam dijabat oleh Bapak Aji Dwiyanto,S.Pd. Beliau berasal dari kota Tegal. Pada masa kepemimpinan beliau, ada penambahan ruang kelas baru serta gedung perpustakaan yang menunjang kemajuan sekolah ini. Tugas beliau di sekolah ini selama kurun waktu 4 tahun, yakni pada tahun 2010 hingga akhir Oktober 2014. Beliau selanjutnya dimutasi ke SD Negeri Banjaranyar 04.

Pengganti Bapak Aji Dwiyanto,S.Pd. adalah Bapak Tri Makno Hartanto, S.Pd.,M.Pd. yang mulai bertugas mulai 24 Oktober 2014 hingga tulisan ini diunggah beliau masih bertugas. Pada periode kepemimpinan beliau, Alhamdulllah  SD Negeri Kaliwlingi 01 banyak mengalami perubahan positif, sehingga SD Negeri Kaliwlingi 01 makin dipercaya oleh masyarakat Desa Kaliwlingi. Pembenahan manajemen serta penempatan pendidik, dan tenaga kependidikan, serta perbaikan sarana prasarana yang dimiliki menambah kepercayaan masyarakat sehingga orangtua yang menyekolahkan putera-puterinya di SD Negeri Kaliwlingi 01 meningkat signifikan. Prestasi lengkap diperoleh setiap tahun, baik oleh peserta didik, guru, maupun kepala sekolahnya.  Semua itu merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa serta sinergi yang kompak dari Kepala Sekolah, Dewan Guru, Komite Sekolah, orangtua, dan stakeholders serta masyarakat yang turut serta berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Semoga bermanfaat.