"KAYAKIE" Strategi Meningkatkan Keterampilan Menulis di Komunitas Belajar KKG Gugus Ki Hajar Dewantara
SD Negeri Pasarbatang 01 berlokasi di jalan Prof. Moh. Yamin Nomor 72 Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Kondisi ekonomi masyarakat dan orangtua murid cukup beragam. Rasio jumlah guru dibandingkan murid berkisar 1:30. Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini mendapatkan murid kelas I sejumlah 50 anak yang dibagi dalam 2 kelas. Hampir 80 % guru sudah berusia di atas 50 tahun dan sebagian besar tidak mampu mengoperasikan computer ata laptop dan memanfaatan teknologi internet. Terlebih dalam 1 dan 2 tahun ke depan 2 orang guru memasuki masa purnatugas. Sebagai pemimpin pembelajaran, untuk menutup kekurangan guru maka saya juga mengajar. Peluang bagus untuk terjun langsung dan berinteraksi dengan murid. Selain sebagai kepala sekolah, kebetulan sekali saya adalah Pengajar Praktik CGP Angkatan 8 yang saat ini sedang berlangsung, terlebih sayapun sering menjadi narasumber, maka kesempatan ini saya manfaatkan untuk mengembangkan keterampilan guru di sekolah tempat bertugas, sekolah binaan, hingga di komunitas belajar yang lebih luas. Pengembangan keterampilan menulis menjadi pilihan saya, karena keterampilan menulis sangat menunjang pengembangan keterampilan lainnya. Komunitas belajar di KKG dan komunitas belajar lainnya sangat bermanfaat untuk berkolaborasi dan bekerjasama yang bermuara pada pembelajaran yang berpihak pada murid. Strategi yang saya tawarkan untuk mengatasi masalah berdasarkan latar belakang kondisi di atas adalah strategi “Kayakie”. “Kayakie” merupakan akronim dari Satu Karya Saya untuk mengembangkan Keterampilan Menulis di Komunitas Belajar yang Inovatif dan Edukatif. Keterampilan menulis sangat penting dan diperlukan sebagai modal untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan lainnya. Karya tulis yang dimaksud dimulai dari keterampilan menulis yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks. Saat belajar menulis artikel, banyak tema karya tulis guru yang sebetulnya bagus, namun sering terlalu umum yang terkesan mudah didapatkan.( Eko Prasetyo, 2020:17) Penerapan strategi “Kayakie” telah saya lakukan sejak menjadi kepala sekolah atau pada Oktober tahun 2014 dan berlanjut hingga kini. “Kayakie” merupakan akronim dari “Satu karya saya untuk mengembangkan keterampilan menulis di komunitas belajar yang Inovatif dan Edukatif. Maksudnya adalah bahwa guru baik di tingkat satuan pendidikan, maupun di tingkat sekolah binaan, dan di tingkat komunitas belajar lainnya membukukan karyanya menjadi sebuah buku Antologi yang bermanfaat. Saya tertantang melakukan strategi “Kayakie” karena mampu meningkatkan keterampilan guru dalam menulis, yang imbasnya berdampak juga terhadap peserta didik. Proses menghasilkan karya ini tidak mudah dilakukan, perlu kesabaran dalam membimbing, bekerjasama antar guru dan berkolaborasi dengan guru-guru lain dalam satu sekolah binaan. Rerata guru yang ada di SD Negeri Pasarbatang 01, mengalami kesulitan pada awal penerapan strategi ini, karena mereka tidak terbiasa menggunakan computer atau laptop serta bagaimana cara mengakses internet. Perlahan tetapi pasti, para guru mulai dikenalkan cara membuat email untuk mencoba mandiri dalam mengirimkan karyanya setelah jadi. Aksi terkait langkah-langkah yang dilakukan dalam strategi “Kayakie” pelaksanaan dan penerapannya melalui 3 langkah utama yang terdiri dari Perencanaan, Penugasan, dan Pelaporan. Langkah (1) Perencanaan, setiap guru wajib membuat satu karya berupa puisi, pantun, atau artikel sederhana sesua kemampuan mereka. Hal penting yang bisa diambil, betapapun sederhananya karya mereka, proses yang dilakukan setidaknya melalui pemanfaatan teknologi dengan berupaya sendiri mengakses internet untuk mengirimkan karya mereka. Saat membuat perencanaan, sangat diperlukan materi khusus, yang berpotensi menimbulkan kreativitas seorang guru ataupun peserta didik. Kreativitas itu timbul, berdasarkan pengalaman dan tingkat ketertarikan terhadap minat guru dalam menulis. Langkah (2) Penugasan, Guru dan wajib memanfaatkan TIK atau IT walaupun dalam kapasitas yang sederhana. Mengingat kemampuan individu guru yang beragam, maka diperlukan kolaborasi dan kerjasama dalam menyelesaikan tugas baik secara individu maupun secara berkelompok. (3) Pelaporan, pelaporan di sini artinya bahwa karya mereka yang telah dikirim ke email yang ditentukan, saya proses, dikelola dan disusun untuk dijadikan sebuah buku Antologi. Buku berjudul “KAYAKIE”, dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan merupakan persembahan perdana berupa buku kumpulan karya sederhana yang masih berupa karya campuran. Pelaksanaan strategi ini dilakukan baik dalam satu sekolah, jika di tingkat KKG sekolah binaan sedang vakum, maupun saat kegiatan KKG di tingkat sekolah binaan sedang berjalan dengan jadwal yang terkait dengan tugas saya sebagai narasumber. Pihak yang terlibat tentu saja guru yang ada di sekolah, serta guru lain dalam satu sekolah binaan, pengurus KKG Ki Hajar Dewantara, Pengawas sekolah, dan juga Korwilcam Satuan Pendidikan Kecamatan Brebes. Sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan strategi ini adalah Pengurus KKG Ki Hajar Dewantara yang berkomitmen baik untuk berbagi dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang bermuara kepada guru itu sendiri, serta peserta didik di masing-masing kelas. Dukungan Kepala sekolah dalam satu sekolah binaan dalam hal pembiayaan di anggaran yang ada di masing-masing sekolah juga menjadi salah satu kontributor keberhasilan strategi ini. Refleksi terkait Hasil dan Dampak Penerapan strategi “Kayakie”ini membawa hasil berupa produk buku Antologi yang beragam, serta secara langsung guru merasakan imbas keterampilan dalam menulis meningkat. Hal ini setidaknya dibuktikan dengan lolosnya mereka karena berhasil mengisi essay saat mengikuti seleksi program Calon Guru Penggerak Angkatan berikutnya. Secara kebetulan saya selaku narasumber juga sedang menjadi PP Progranm Guru Penggerak Angkatan 8, yang masih berlangsung. Kesempatan untuk mengimbaskan keterampilan menulis maki berkembang dengan mengajak para CGP yang dibimbing untuk menuliskan catatan atau karya mereka dalam buku Antologi yang nantinya juga akan dipersembahkan saat Lokakrya ke-7 atau saat panen hasil belajar. Dampak yang dihasilkan terkait dengan murid misalya keberhasilan guru membimbing murid mengikuti lomba dalam kaitannya dengan keterampolan menulis. Siswa SD Negeri Pasarbatang 01 berhasil menjadi juara III dalam menulis Cerkak (Cerita Cekak) pada FTBI Tahun 2023 bulan September 2023. Ini merupakan tonggak baru, bahwa meskipn masih dalam tataran level kecamatan, setidaknya strategi”Kayakie” mulai bisa dirasakan efektifitasnya. Motivasi guru di SD Negeri Pasarbatang 01, dan guru-guru dalam sekolah binaan lain meningkat untuk membukukan karyanya dalam Antologi Karya Guru dan murid yang saat ini sedang berproses untuk diajukan menjadi sebuah karya. Jadi Faktor penentu dari keberhasilan strategi ini sebenarnya adalah dalam hal perencanaan, dan persiapan penugasan dengan memperhatikan faktor-faktor yang akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapainya diperlukan ide, kreativitas, inovasi dalam pembelajaran agar minat peserta didik bisa bangkit, tentu dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia. Mengoptimalkan strategi pembelajaran dengan menuliskan perencanaan dan refleksi dalam sebuah karya. Tantangan dalam mewujudkan strategi ini kembali kepada niat kepala sekolah di masing-masing satuan pendidikan. Keberhasilan dan konsistensi sangat diperlukan untuk membuat karya-karya yang bermanfaat. Buku Antologi karya guru ini selain untuk menambah koleksi buku diperputakaan juga bermanfaat untuk kenaikan tingkat para guru itu sendiri, serta tujuan yang ingin dicapai adalah berkembangnya komunitas belajar yang muaranya juga kepada murid-murid yang dibina para guru. Manfaat yang dapat dipetik dari strategi ini di antaranya, guru menjadi terampil menulis, tercipta buku Antologi yang bermanfaat untuk kenaikan tingkat, kerjasama dan kolaborasi lebih membudaya, dan guru tak lagi kesulitan Ketika mengerjakan essay untuk memenuhi persyaratan mengikuti Guru Penggerak. Kemampuan guru dalam menyampaikan tugas memanfaatkan TIK secara kuantitas dan kualitas juga semakin meningkat. Strategi “Kayakie” bisa diterapkan dalam komunitas mulai dari komunitas terkecil di satuan pendidikan, sekolah binaan, hingga komunitas belajar yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Prasetyo,Eko. Rahasia Menulis Artikel Ilmiah Populer di Media Massa.Surabaya: Pustaka Media Guru, 2020